Kebaikan berlapar untuk kesihatan, satu kaedah diperakui pakar kesihatan. Untuk mendapat manfaat lapar, bukan bermakna berlapar sehingga tidak bermaya dan kurang zat pemakanan. Faedah berlapar diperoleh apabila tidak makan terlalu banyak yang dikaitkan dengan penyakit. Makan hanya apabila perlu dan berhenti sebelum kenyang.
Menahan lapar adalah salah perbuatan mulia. Jika diiringi dengan niat yang benar-benar kerana Allah SWT, seorang
hamba akan mencapai darjat yang sangat tinggi.
Abu Thalib Al-Makki (386 H/988 M) dalam bahagian
kedua kitabnya yang berjudul Ilmu al-Qulub (Ilmu Psikologi) menjelaskan
terdapat banyak kebaikan berlapar.
Antara yang dinyatakan ialah memudahkan usaha untuk
mengendalikan hawa nafsu. Hawa nafsu perlu dikendalikan agar dapat melaksanakan
berbagai ketaatan dan memenuhi perintah Tuhan, demi memperoleh reda Allah
SWT.
Allah SWT berfirman: “Adapun orang-orang yang takut pada
kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, sesungguhnya
syurgalah tempat tinggalnya.” (Surah Al-Naziat 79: 40-41).
Al-Makki mengutip perkataan beberapa sufi terkenal, di
antaranya Yahya ibn Muadz, yang mengungkapkan, “Seandainya kamu meminta syafaat
(pertolongan) melalui para malaikat yang tinggal di tujuh lapis langit, 124
ribu nabi, semua kitab suci, hikmah dan para wali, supaya kamu dapat
meninggalkan dunia dan menjalankan ketaatan, mereka tidak akan memenuhi
permintaanmu. Tetapi, jika kamu memintanya melalui rasa lapar, ia akan memenuhi
permintaanmu dan mendorongmu kepada ketaatan.”
Al-Hajjaj ibn Al-Gharafidhah berkata: "Aku menemui
sekelompok orang yang sedang beribadah sambil menahan lapar di Makkah. Aku
bertanya kepada mereka, “Beri tahulah aku, mengapa Allah SWT memerintahkan para
wali-Nya untuk berlapar-lapar.”
"Tidak ada seorang hamba yang Allah banggakan kecuali kelak di akhirat kepalanya akan dimahkotai dengan mahkota cahaya. Allah SWT mengutus para malaikat untuk membawa cahaya dan perhiasan dari yaqut merah dan kuning serta permata yang sangat indah."
" Mereka juga membawa kendaraan dari zamrud nan hijau. Semua itu oleh para malaikat dibawa ke makam orang-orang yang sewaktu di dunia suka menahan lapar dan dahaga. Orang-orang itu kemudian dibangkitkan dari kubur lalu dinaikkan ke atas kenderaan yang telah disediakan dan mereka pun pergi menuju Allah SWT.”
No comments:
Post a Comment